BATASKU ASAKU TUHANKU


Demi Tuhan aku bersujud mengenang seribu cinta padaNya
Cinta itu melingkar hatiku lalu menembusi fatamorgana
Entah mengapa cinta membunuh seluruh asaku
Aku terbayang-bayang dalam pusingan pemikiran yang semakin luluh
Aku memendam kepiluan yang melunturkan kasih sayangku
Batasku menitiskan kepahitan bintang bersinar dalam terang

Seribu zikir aku panjatkan mengenangkan sayangku padaNya
Aku mahu kebebasan dalam menyayangi rohani manusia
Aku capek hidup dalam kesibukan jasad dan kerosakan akal
Aku rindu kemerduan undan yang bertasbih kepadaNya
Asaku pengen didandan kilauan terang mutiara lautan

Dari jauh sorban suciku melambai-lambai kemurnian alam semesta
Aku coba menyelusup ke dalam hati tulus bagi menutup kelusuhan jiwa
Aku meratap pilu dalam kemewahan dan kecerdikan milikNya
Nada-nada iman dalam melodi cinta duniawi tidak lagi berlagu merdu
Batasku memerah kepedasan manusia melemparkan rusuhan
Tangisanku terbang merentasi lautan mencari kekesalan
Tiba-tiba tangisanku sesat dalam kebuntuan yang melopori minda aku
Mengapa kesedihan memonopoli lalu meruntun jiwa aku?

Stanggi cinta terkubur dalam kali arus hayat hitam manusia
Aku meronta seksa dalam kepanasan cinta bayangan
Cinta merobek hatiku lalu terpancur didihan darah muda
Tangisanku bergema kuat menutup segumpal awan pilu gelap
Jiwaku tergelongsor dari landasan kasih jernih milikNya
Jasadku terhenti di dunia tanpa hati, tanpa jiwa, tanpa cinta daripadaNya
Batasku sedari raut kuadratku tidak lagi indah tanpa nur miliknya

Rembang petang menyusur kesedihanku dengan mengendong seikat harapan
Ombak pantai menghempas butir-butir pasir keresahanku
Sinaran matahari terbenam memancarkan cahaya indah syurga
Bunyi hempasan ombak melaungkan takbir padaNya
Aku mula sedar dalam renangan aku mencari daratan keinsafan
Batasku asaku berkeras menggapai cahaya milik yang satu


Pabila tiba saja aku di sana,
Kehadiranku disambut malaikat-malaikat akhirat
Kegembiraanku diraikan kelegaan aku melepaskan segumpal beban dihati
Kesedihanku larut dalam sinar keikhlasan hati yang tulus menyayangiNya
Kecerahan cintaku bagai menari diringi pelangi
Kini aku bersimpuh dalam keimanan
Aku bersujud dalam ketakwaan
Aku berdoa dalam tawakal
Aku bersyukur atas nama Tuhan yang satu

Cinta, jiwa, hati dan perasaan tidak mampu lagi dipisahkan
Keasyikan dunia yang sentiasa berzikir kepadaNya melahirkan jiwa putih
Wahai jiwa-jiwa manusia yang lupa padaNya
Wahai cinta gelap yang terpasak di sudut jiwa syaitan
Hulurkan tanganmu demi mencari kedamaian cinta padaNya
Mari! Mari! hulurkan tanganmu kepadaku
Mari kita mencari keasyikan cinta yang beriman kepadaNya
Mari, mari . . .
Disana engkau terimalah sebuah hadiah berbentuk hati tulus,
Sebuah hati yang berwarna keikhlasan
Sebuah hati yang mengandungi darah insan yang bergelar
Muslimin dan Muslimah sejati



Leave a Reply